Setia meski Kondisi Kembang Kempis di Putaran Kedua
Di liga 3 musim ini, pecinta sepak bola Jember dikejutkan oleh kehadiran Sindo Dharaka FC. Baru terbentuk beberapa minggu sebelum kompetisi, tim debutan ini mampu menduduki peringkat pertama di klasemen putaran pertama. Hendry Puji, pelatih asal Tanggul menjadi sosok baliknya.
ADI FAIZIN, Patrang.
BARU terebntuk, langsung menghentak. gambaran itu barangkali tepat untuk disandingkan bagi Sindo Dharaka FC, klub yang bermain di Liga 3 Zona Jawa Timur. secara kebetulan, Sindo Dharaka berada di Grup G, bersama tim sekolahnya, Persid Jember.
Meski baru seumur jagung, prestasi Sindo Dharaka FC sepanjang babak penyisihan grup putaran pertama kemarin, mengundang decak kagum publik Jember.
Dan salah satu sosok di balik gebrakan tersebut tak lain adalah Hendry Puji.
"Sebagai putra asli Jember saya terpanggil untuk mewadahi bibit-bibit pemain potensial yang belum tertampung di Persid Jember," tutur pelatih asal Tanggul tersebut. Hendry memang tidak sekadar menjadi pelatih kepala. dia juga turut terlibat dalam pembentukan klub.
Yang juga tidak kalah menarik, Sindo Dharaka baru terbentuk beberapa minggu menjelang dimulainya kompetisi liga 3. "kira-kira kurang satu bulan sebelum batas akhir pendaftaran dan dimulainya kompetisi," ungkap pria yang juga pernah memperkuat persebaya ini.
Sepak bola memang sudah mendarah daging dalam jiwa Hendry Puji. maklum saja, dia dibesarkan dalam keluarga pesepak bola. sang ayah, (alm) Tumiran dikenal publik Jember sebagai pendiri dan pemilik klub sepak bola Indonesia Muda (IM) Tanggul. sebagai salah satu klub internal, IM Tanggul selama bertahun-tahun menjadi salah satu "pemasok" utama pemain andalan untuk Persid Jember.
"istilahnya saya ini belajar sepak bola dari bayi," ujar pria kelahiran 3 September 1978 ini. belajar dasar-dasar bermain sepak bola di IM Tanggul sejak kecil, Hendry lantas bergabung ke Persid Junior saat berusia 16 tahun. "saat itu, selama dua musim, saya dilatih oleh (alm) Pak Masrukkin dan Pak Santoso Pribadi," tutur alumnus SMAN 2 Tanggul ini.
Hendry lantas melanjutkan karier pesepak bolanya dengan singgah diPersid senior selama satu musim dan tim sepak bola Unmuh Jember. perjalanannya kemudian berlanjut ke Suryanaga Surabaya selama 4 tahun. dari sinilah, karier Hendry kian bersinar.
Tidak hanya dipercaya sebagai kapten, Hendry juga sempat merasakan manisnya juara internal persebaya bersama Suryanaga. dari situ, Hendry kemudian dipercaya untuk memperkuat persebaya selama satu musim, hingga kemudian pindah ke Petrokimia Putra Gresik dan Deltras Sidoarjo.
"ini masa yang cukup berkesan, karena di persebaya saya bertemu pemain top seperti Bejo Sugiantoro dan Mursyid Efendi. selain itu, di Petrokimia saya juga bersama dengan Widodo C. Putro. di Deltras juga dilatih oleh Rudy Keltjes," kenang Hendry.
Rudy Keltjes saat ini menjadi Direktur Teknik Persid jember, mendampingi putranya yang menjadi pelatih kepala. adapun Widodo Cahyono Putro sempat dipercaya mendampingi Alfred Riedl melatih timnas.
Karier pesepak bola Hendry lalu berlanjut ke beberapa tim divisi 1 dan 2 pada masa itu. seperti persebo bojonegoro, Gresik United hingga akhirnya terhenti di Persid Solo. Usai mengantar persis Solo promosi ke Divisi Utama, Hendry mengalami cedera parah pada tahun 2008 yang membuatnya gantung sepatu sebagai pemain.
Dari tahun 2008 pula, Hendry kembali ke Suryanaga untuk belajar ilmu kepelatihan. Suryanaga, bagi Hendry memiliki arti penting dalam kariernya, baik sebagai pesepak bola maupun pelatih. "salah satunya adalah filosofi permainan yang menekankan jarak. saya ambil filosofi itu dari ajarannya pak Michael Sanjaya (owner Suryanaga,Red)." beber Hendry.
Strategi itu, menurut Hendry banyak efektif diterapkan oleh sepak bola spanyol. yakni memperpendek jarak dan mengandalkan sentuhan. dan saat diterapkan ke Sindo Dharaka, terbukti strategi itu cukup ampuh.
Di Suryanaga, Hendry mula-mula dipercaya menjadi asisten pelatih bagi Gomes Oliviera. dia bertandem dengan Fabio Oliviera yang menjadi asisten pelatih bidang analis pertandingan. "mereka berdua di musim lalu dipercaya melatih Madura United. terakhir, habisj lebaran saya kontak Fabio, dia dipercaya melatih tim di Korea Selatan. masih sering kontak saya," tutur Hendry.
Malang melintang di berbagai kota, tak membuat hendry lupa akan kampung halamannya. awal tahun ini, dia pulang ke Jember setelah mendapat lisensi kepelatihan C-AFC. Bisa dibilang, hendry menjadi orang jember lisensi level tersebut. "saya kebetulan dibantu rekomendasi dari pak Suhaimi, pegiat sepak bola dari kalisat," ungkap Hendry.
Dengan mengantongi lisensi pelatih C-AFC, Hendry memenuhi syarat menjadi pelatih untuk tim yang bermain di liga 3, sesuai regulasi yang ditetapkan oleh PSSI. karena itu, Hendry lantas diajak kawannya untuk membentuk tim baru.
"Kebetulan ada klub Samudera Indonesia (Sindo) yang selama dua musim terakhir ini vakum tidak ikut kompetisi. lalu juga ada tawaran dari Brigif9 Kostrad Jember yang mau memfasilitasi. jadi ya sudah kita merger saja tim ini," tutur Hendry.
Dengan persiapan yang serba minim, terbentuklah Sindo Dharaka FC Jember yang terdaftar di Liga 3 PSSI Zona Jawa Timur. dukungan dari pihak militer antara lain peminjaman lapangan dan personel. dari total 27 pemain Sindo Dharaka, 8 diantaranya merupakan prajurit aktif anggota Brigif 9.
"beberapa prajurit yang punya potensi bermain sepak bola, namun tidak tertampung di PSAD (klub sepak bola TNI AD), kita tampung di sini," lanjut Hendry.
Selain itu, Hendry juga menampung beberapa pemain Jember yang tidak lolos seleksi masuk Persid. bahkan Dwika Bhaskara, pemain yang dicoret dari Persid usai putaran pertama, kini juga bergabung ke Sindo Dharaka. "saya memang tergerak sebagai orang jember, untuk mewadahi pemain-pemain yang terbuang," ungkap Hendry.
Menggunakan pemain-pemain "buangan", Hendry memang harus memeras otak secara ektra,, untuk meracik strategi yang jitu. apalagi, Sindo Dharaka terbilang yang "miskin" pendanaan karena nyaris tanpa sponsor. "kami pelatih dan pemain, tidak dapat gaji. untuk latihan dan bertanding saja, kita bontot makanan sendiri," tutur Hendry.
Beberapa pemain Sindo Dharaka yang berasal dari kalangan sipil, juga masih aktif bekerja selama pertandingan. karena itu, Hendry memaklumi jika setiap latihan, jumlah pemain yang datang tidak sampai separuh. "saya sebagai pelatih harus punya treatment khusus untuk menyiasati kondisi yang serba terbatas ini. makanya formasi bermain Sindo Dharaka tidak pernah paten, karena pemainnya juga tidak utuh," beber Hendry.
Toh, dengan kondisi yang serba terbatas, Hendry mampu membuka mata pecinta sepak bola Jember untuk melirik Sindo Dharaka. ini misalnya terlihat dalam beberapa pertandingan terakhir Sindo Dharaka di putaran pertama kemarin, mulai banyak diminati suporter. ini sering juga dengan raihan prestasi yang berhasil ditorehkan sindo dharaka.
Dari total 6 kali pertandingan yang sudah dijalani di putaran pertama, tidak sekalipun Sindo dharaka mengalami kekalahan. sindo dharaka hanya sekali seri, yakni saat Derby (duel tim sekota) kontra persid di stadion Jember Sport Garden (JSG) Ajung. dengan torehan tersebut, sindo mengoleksi 16 poin, dan kukuh di peringkat pertama klasemen Grup G hingga jeda kompetisi.
"Memang di putaran pertama kemarin, kita bermain tanpa beban. alhamdulillah hasilnya seperti ini," tuturnya merendah. meski demikian, Hendry sedikit pesimitis menatap putaran kedua, yang akan segera bergulir pada awal Juli 2018 ini. pasalnya, di saat tim lain memantapkan persiapan dengan menambah pemain dan porsi latihan, sindo justru sebaliknya.
"kita memang mempertahankan pemain sebagai penghargaan kepada mereka yang sudah bersedia bermain tanpa dibayar. tetapi memang untuk latihan, selama jeda kita nyaris tidak ada," ungkap Hendry. tidak adanya latihan menurut Hendry disebabkan keterbatasan dana.
Diakui Hendry, kondisi manajerial sindo saat ini kurang solid, ibarat anak tanpa orang tua. dengan tidak adanya dukungan dari manajemen, membuat Hendry sempat nyaris putus asa dan berniat mundur. "cuma saya kemarin dimotivasi oleh Fabio dari Korea Selatan. ya sudah saya lanjutkan saja tim ini, denagn kondisi seadanya. semoga nanti ada pihak yang peduli, karena niat kita di sindo dharaka, murni untuk pembinaan bibit-bibit pemain," pungkas Hendry. (ad/cl/hdi)
SUMBER : JP-RJ 26 JUNI 2018