Selasa, 12 Februari 2019

M. DYO HENDIKA SAPUTRA, BOCAH BONDOWOSO JUARA INTERNASIONAL

Terkendala Akomodasi, Bulan Ini ke Malaysia.

Berprestasi tidak harus menunggu dewasa. seperti yang dilakukan oleh M. Dyo Hendika Saputra, putra asli Kecamatan Tenggarang Bondowoso yang berhasil meraih prestasi tingkat nasional bahkan internasional. prestasi ini diraih berkat kelihaiannya mengendalikan push bike alias mendorong sepeda tanpa pedal sepeda.

RANGGA MAHARDIKA, Jember.

KEJUARAAN nasional sepeda motor dan sepeda yang diadakan di Sevendream City, Baratan Patrang saat bulan puasa kemarin terlihat cukup sengit. meskipun sedang puasa namun kejuaraan yang digelar untuk memeriahkan road show Asean Games 2018 yang digelar oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga ini cukup meriah. baik itu level sepeda maupun sepeda motor.

Namun diantara puluhan pembalap itu, ada satu sosok yang banyak menarik perhatian bagi pengunjung dan pembalap lain. sosok ini cukup mungil, namun terlihat lincah memainkan sepeda miliknya. tetapi sepeda ini tidak dikayuh melainkan didorong dulu baru kemudian dikendarai.

Bahkan, beberapa kali anak kecil yang membawa sepeda ini membuat penonton dibuat senam jantung. bagaimana tidak, diirnya atraksi dengan menaikkan satu kaki di atas jok, sedangkan kaki satunya horizontal mendatar sejajar dengan tubuhnya. dia beberapa kali membuat penonton bertepuk tangan diatas atraksinya itu.

Dialah M. Dyo Hendika Saputra. bocahasli Desa Koncer kidul Kecamatan Tenggarang, Bondowoso. usianya baru empat tahun.

"Tanggal 23 Juni nanti ini baru Lima Tahun," ucap Hendro Widodo , ayah Dyo saat mendampingi anaknya ke Jember. di usianya yang masih anak-anak ini, ternyata sudah banyak prestasi yang diraih oleh Dyo.

Sejak setahun lalu, Dyo meraih prestasi yang gemilang. mulai dari Mei 2017, di Sleman Jogja dirinya menjadi juara 3 tingkat nasional untuk kategori usia 4 tahun. Juni 2017. "itu padahal kejuaraan perdana yang diikuti," jelas Hendro. Dyo pun kembali meraih juara yakni dalam even internasional di Bali yakni saat mengikuti Event Strider Cup Bali.
Kemudian di bulan September 2017 di Jakarta. dirinya menjadi juara 3 dari kategori yang sama. "Puncaknya pada Oktober 2017 ikut even di Malaysia. Dyo berhasil menjadi juara 1 kategori 4 tahun," jelasnya. selain juara-juara tadi, cukup banyak kejuaraan lain yang mengantarkan putra kedua pasangan Hendro dan Rofika ini meraih banyak penghargaan. tentu prestasi ini sangat membanggakan bagi dirinya.
Padahal, dirinya pertama menemukan bakat sang anak ini dengan tidak sengaja. dimana saat itu, anak keduanya ini bermain dengan kakaknya Sulton. mereka sedang bermain mobil-mobilan yang didorong," terangnya. kemudian Dyo ini kok sudah bisa.

Akhirnya dicoba dengan menggunakan sepeda push bike tanpa pedal ini. bahkan, saat berlatih awal ini tanpa menggunakan roda bantuan kecil layaknya sepeda anak-anak lainnya. ternyata sang anak tanpa ada yang mengajari bisa sendiri. "memang kalalu untuk internasional, sebelum lima tahun hanya boleh push bike ini," jelasnya.

Jika memang sudah bisa push bike, maka akan mudah untuk mengendarai sepeda yang memiliki pedal. "karena kan kuncinya keseimbangan," jelasnya.

Dengan demikian, anaknya berarti akan mudah untuk berlatih sepeda biasa. akhirnya dirinya pun melihat potensi yang ada pada anaknya itu dan diajak untuk bermain di sejumlah kejuaraan itu.

Meskipun untuk berangkat ke sejumlah daerah dirinya mengakui jika banyak kendala. utamanya untuk akomodasi yang selama ini masih menggunakan dana pribadi. dirinya mengakui memang juga ada bantuan dari pemerintah daerah setempat namun tidak bisa mencukupi semua kebutuhan selama kejuaraan.
"Ya kalau sudah kejuaraan, sehari semalam minimal habis Rp 1,5 juta," tuturnya. padahal, untuk kejuaraan bisa sampai seminggu. belum lagi ditambah dengan transportasinya.

Bahkan dirinya masih ingat kenangan ketika ikut kejuaraan ke Malaysia. diaman saat itu hanya dengan bermodal uang Rp 6 juta, dirinya tetap nekad berangkat bersama sang anak. "Ya sangat menipis. akhirnya untuk menginap tidak di hotel," terangnya. dirinya pun mencari kenala Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia dan nunut menginap di sana.

Ternyata, Dyo berhasil meraih prestasi gemilang, keberhasilan demi keberhasilan inilah yang kemudian melecutkan semangatnya untuk terus mengembangkan bakat sang anak ini. "30 Juni 2018 ini mau berangkat lagi ke Malaysia. ikut kejuaraan even strider cup. doakan ya bisa menang lagi," tuturnya.

Dyo yang masih duduk di bangku TK Nurul Hidayah, Desa Koncer ini pun terlihat santai saat hendak diwawancara. dirinya pun sepertinya sudah terbiasa dengan kamera sejumlah warga yang gemas dan ingin memfoto dirinya. bocah kecil dengan prestasi gemilang inipun mengaku senang dengan bersepeda.

"Senang, senang balapan,"ucapnya. dia pun ingin terus membalap. apalagi, Dyo memiliki cita-cita yang mulia yakni menjadi tentara jika besar nanti.(ram/hdi)

SUMBER ; JP-RJ 23 JUNI 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KREATIFITAS WARGA DESA SIDOMEKAR UBAH PASAR KUMUH JADI MURAL

Ini Strategi Untuk Memikat Pembeli Datang ke Sini Awalnya, hanya sebuah pasar Krempyeng yang kumuh di dalam gang. namun, sejak April pem...