Rabu, 07 November 2018

SMA NURIS LANGGANAN JUARA OLIMPIADE YANG DIINISIASI PEMERINTAH

Buktikan Santri Bisa Bersaing, Berproses di Kamar dan Kelas Sains

sekolah dipondok pesantren bukan alasan untuk tidak meraih prestasi di bidang ilmu umum. Santri yang belajar di SMA Nuris sudah membuktikannya. Terbaru, mereka meraih juara di bidang astronomi dan kimia dalam olimpiade sains tingkat kabupaten.

BAGUS SUPRIADI, Sumbersari

BELAJAR di SMA Nuris sambil nyantri tidak menjadi halangan untuk meraih prestasi di bidang ilmu umum. Di sela kesibukan belajar ilmu agama di pondok, para santri Nuris tak lelah belajar ilmu sains. Hasilnya, mereka dapat meraih prestasi yang membanggakan.

ketiga kalinya, siswa SMA Nuris kembali membawa harum nama sekolahnya. Muhammad Fajri Kholili Zains, siswa kelas XII IPA A meraih juara tiga dalam olimpiade sains kabupaten (OSK) mata pelajaran Astronomi. Prestasi tersebut diraih setelah bersusah payah belajar.

Pria yang akrab disapa Fajar itu merupakan sosok yang supel dan punya keterampilan di bidang kepemimpinan.

Dia tekun belajar dan tak kenal lelah. wajar bila mengikuti kompetisi, dia meraih juara. Bahkan, kini sudah mempersiapkan diri untuk kembali bertanding dalam kompetisi yang lebih bergengsi, yakni olimpiade sains provinsi. "Saaya harus mengerjakan 15 soal pilihan ganda dan 5 esai," katanya.

Fajri mampu menjawab semua soal dengan baik. Apalagi, dia sudah menyukai pelajaran Astronomi sejak masih kelas X. "Pernah juga dulu juara harapan 1 tingkat nasional di Surabaya," akunya.

Kendati sudah berprestasi, Fajri tak mau berhenti di situ. Sebab, masih harus terus belajar untuk meraih juara hingga tingkat nasional. "Meski saya juga memiliki kesibukan di organisasi M-sains salam mendampingi teman-teman belajar sains," paparnya.

Tak hanya Fajri yang meraih prestasi dalam ASK pada 20 Februari 2018 lalu. Namun, juga Ahmad Wildanil Alief, siswa kelas XI IPA A tersebut meraih juara satu mata pelajaran kimia. Wildan terkenal sebagai siswa genius dan tekun.

Dia menyisihkan ratusan siswa SMA sederajat se-Kabupaten Jember, dan mendapat kesempatan mewakili Jember dalam ajang ke Tingkat Jawa Timur. "Juara dua diraih SMAK Santo Paulus , Juara tiga diraih SMAN 1 Jember," akunya.

Di sekolah, Wildan juga aktif di kelas sains dan selalu konsisten berada di peringkat 3 besar setiap semesternya. Kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih olehnya adalah M-sains mata pelajaran kimia. Dia mampu meneruskan prestasi OSK Kimia yang tahun lalu diraih oleh Marhamah, siswa MA Nuris Jember yang kini sudah kelas akhir.

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, olimpiade yang diinisiasi oleh pemerintah ini menjadi salah satu pemetaan prestasi dan nilai kredibilitas potensi siswa di setiap lembaga SMA SE-Indonesia. Prestasi yang diraih oleh SMA Nuris Jember patut diperhitungkan dalam adukecerdasan siswa bidang sains tersebut.
Capaian prestasi para siswa SMA Nuris Jember di bidang OSK mapel Astronomi dan mewakili Kabupaten Jember ke ajang tingkat provinsi.

Melalui seksi Penjamin Mutu Siswa Yayasan  Nurul Islam Jember, pengelolaan ekstrakurikuler di SMA Nuris Jember semakin bertaji dalam meraih prestasi. Mulai dari ekstrakurikuler nonsains, hingga lembaga pengembangan bahasa asing (Arab, Inggris, dan Mandarin).

Potensi siswa dapat diasah dan dioptimalkan. Bahkan, sudah ratusan piala diraih oleh siswa dalam rentang waktu juli 2017 sampai maret 2018. "Anak-anak memang luar biasa, bisa bersanding dengan sekolah favorit di Jember sebagai juara OSK," kata Milla Karmila, kepala seksi penjamin mutu siswa yayasan nurul islam jember.

Dia mengatakan terus mengevaluasi setiap lomba yang diikuti agar konsisten mencetak jawara sains. Ekskul Astronomi di SMA Nuris Jember tidak hanya sekadar pandai mengerjakan soal-soal olimpiade, tetapi juga mampu mempraktikkannya.

"Sarana seperti teleskop untuk pengamatan benda-benda luas angkasa sudah dimiliki," tambahnya.

Sementara kepala SMA Nuris Jember Gus Robith Qoshidi Lc menambahkan, prestasi yang diraih oleh para pelajar SMA Nuris menjadi bukti bahwa belajar di pesantren tidak akan tertinggal dari sekolah umum. "Pesantren bisa berkonstribusi dalam pengembangan sains," paparnya.

Kini, lanjut lulusan Universitas AL Azhar Mesir tersebut, pesantren harus terus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. "Di Nuris ada kamar sains, kelas sains sebagai wadah bagi santri," pungkasnya. (kl/gugs/mgc/hdi)

SUMBER : JP-RJ 3 MEI 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KREATIFITAS WARGA DESA SIDOMEKAR UBAH PASAR KUMUH JADI MURAL

Ini Strategi Untuk Memikat Pembeli Datang ke Sini Awalnya, hanya sebuah pasar Krempyeng yang kumuh di dalam gang. namun, sejak April pem...