Selasa, 06 November 2018

DAMPAK WISATA BETO SO'ON, DI DESA SOLOR, KECAMATAN CERMEE

Tak Ada Lagi Cerita Minta Kiriman Air Bersih di Musim Kemarau

Wisata membuat semua orang senang. Wisata juga mengubah wajah desa jadi indah. Kebutuhan dasar warga juga makin terpenuhi akibat dampak wisata. Inilah yang dirasakan warga atas pengembangan wisata Batu Solor, di Desa Solor, Kecamatan Cermee.

WAWAN-ADI, Bondowoso

SINAR matahari begitu menyengat kulit siang itu di daerah wisata Batu Solor, Kecamatan Cermee, Bondowoso. Angin yang berembus terasa kering, berbeda sekali dengan daerah ketinggian seperti ijen. Padahal Desa Solor itu jauh dari laut dan termasuk daerah ketinggian.

Panasnya kawasan Solor di siang bolong tersebut, rasanya ingin segera bersembunyi di bawah pepohonan jati atau pohon akasia yang selalu setia sebagai peneduh.

Meski kondisi demikian, destinasi wisata ini punya daya pikat tersendiri bagi wisatawan. Batu yang menjulang tinggi seperti stone henge di Inggris, itulah daya tarik Batu Solor.

Banyak orang menyebut, batu bersusun di Desa Solor adalah batu megalitikum. karena lagi-lagi bentuknya mirip stone henge, tak lazim, dan jarang ditemukan di daerah lain. dinas pendidikan dan kebudayaan melalui kasi kepurbakalaan dan kesejarahan, Herry Kusdaryanto menyebut, batu susun itu belum ditetapkan sebagai peninggalan megalitikum karena beluum diteliti.

Meski begitu, wisatawan terus berdatangan. wisata solor juga terus dikembangkan. jika dulu dari pusat kota Bondowoso menuju solor yang melewati lima kecamatan, mulai tenggarang - wonosari - hingga prajekan itu membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam, kini hanya sekitar satu jam saja.

Jalan berbatu makadam dan paras tidak ada lagi. karena mulai tahun kemarin, pemkab serius menggelontorkan dana untuk pembangunan jalan aspal hotmix menuju solor. saat ini perubahan solor begitu drastis. jika dulu hanya sabtu minggu ada wisatawan, maka sekarang hampir  tiap hari ada wisatawan. dampak ekonomi yang dirasakan warga tampak berdirinya warung-warung makanan. sebelumnya, tidak ada warung dan untuk membeli harus turun terlebih dahulu ke rumah penduduk.

berkat wisata, desa solor yang dikenal sebagai daerah panas dan kering itu berubah. kebutuhan mendasar yang dirasakan warga adalah  ketersediaan air. mencari air bersih di daerah solor lokasinya tepat di belakang warung. pipa berwara abu-abu itulah sumber mata air baru di desa yang dikenal sebagai kawasan langganan kekeringan tersebut. "ini baru saja. akhir tahun kemarin," ujar Holidi warga solor.

sebelum jalan menuju solor di aspal, memang ada toilet yang dibangun lewat program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) 2016. tapi, toilet itu tidak bisa difungsikan karena tidak ada air.

Holidi menjelaskan, sebelum ada pipanisasi warga selalu mengimpan air hujan saat musim hujan tiba. sebab, kata dia, kemarau di daerah solor ini lebih panjang dari pada penghujan. terlebih lagi, saat stok penyimpanan air hujan itu habis maka warga harus berjalan puluhan kilometer untuk mencari sumber mata air. puluhan tahun seperti itu, tambah Holidi, kini kebutuhan air bersih bisa teratasi karena wisata.

sementara surito, perangkat desa solor mengatakan, pipaanisasi ini adalah anggaran dari desa. "ambil airnya ini dekat air terjun di atas. jadi dari batu solor jaraknya lebih dari 10 kilometer," katanya. dia mengaku, tujuan pipanisasi ini adalah untuk warga yang setiap musim kemarau selalu kesulitan air bersih.

semangat lebih untuk merealisasi pipanisasi juga ditunjang dengan wisata. terlebih lagi pemkab serius membangun infrastruktur kawasan wisata tersebut. "dari sumber mata air ke warga di desa solor bagian bawah itu melintas kawasan wisata batu solor. jadi lebih efektif dan efisien," imbuhnya.

dia bersama kades dan perangkat desa lainnya, punya pemikiran pipanisasi ini punya pemikiran tak sekadar memenuhi kebutuhan air bersih saat musim kemarau tiba. tapi juga menggerakkan roda perekonomian warga, lewat wisata. "kalau wisatawan ke solor itu punya kesan bagus,  tidak merasa sulitnya buang air bersih. maka, wisatawan akan rekomendasikan ke teman-temannya,' katanya.

semakin banyak ke solor, berarti akan memunculkan pedagang. "pedagang buka warung di batu solor, makin nyaman. karena tidak usah repot bawa air dari rumah," imbuhnya.

wisata batu solor yang berada di desa sebentar lagi berasa kota. menurut kabar dari kabag perekonomian pemkab bondowoso taufan restuanto, tahun depan 2019 PLN punya program listrik dari solor, maka penerangan jalan akan mudah didapat," pungkasnya. (cl/hdi)

SUMBER : JP-RJ 2 MEI 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KREATIFITAS WARGA DESA SIDOMEKAR UBAH PASAR KUMUH JADI MURAL

Ini Strategi Untuk Memikat Pembeli Datang ke Sini Awalnya, hanya sebuah pasar Krempyeng yang kumuh di dalam gang. namun, sejak April pem...