Kamis, 07 Maret 2019

KREATIFITAS PETUGAS AGAR PEMILIH DATANG KE TPS

Berkostum Unik, hingga Sediakan Kopi Gratis

Pesta demokrasi yang digelar di jember kemarin memberikan cerita berbeda. selain perjuangan tim pemenangan, juga ada sejumlah TPS yang kreatif dalam memancing minat para calon pemilih untuk memberikan hak pilihnya menentukan kepala daerah Jawa Timur lima tahun ke depan.

JUMAI-RANGGA MAHARDIKA, Semboro

DI DUSUN Beteng RT 004/RW IV, Desa Sidomekar, Kec Semboro, ada TPS yang terlihat menarikk dan unik. bahkan kesan berbeda sudah terasa saat melintasi di gang beraspal. di pintu masuk TPS, terlihat beberapa tombak yang dipajang.

Begitu mendekati TPS, suasana jadul kian terasa TPS. di dalam TPS, terlihat dua payung raksasa yang dipasang di kanan kiri pintu.

Sementara di bagian luar tenda, ada foto dua calon gubernur dan wakil gubernur Jatim, serta daftar jumlah pemilih tetap (DPT) di papan beasar.

Di bagian depan TPS inilah, seorang petugas Limnas berjaga. Linmas ini bukan umumnya. dia malah macak seperti pengawal sebuah kerajaan di zaman kuno, lengkap dengan senjata tradisionalnya.

Sementara itu, di TPS yang dibuat dari terop ukuran 6x8 meter ini, terdapat sederet meja untuk meletakkan kertas surat suara dan daftar hadir pemilih yang datang.

Anggota Linmas langsung menyapa pemilih yang membawa surat penggilan untuk di tumpuk di meja paling ujung. selanjutnya, setelah surat suara di tumpuk, pemilih langsung diminta menunggu di kursi yang sudah disediakan.

Begitulah suasana 'jadoel' di TPS 14, Dusun Beteng RT 004 RW IV, Desa Sidomekar, Semboro kemarin.
Mereka memang menggunakan tema zaman kerajaan dalam pilkada kali ini. tentunya, pemandangan kostum nyeleneh ini juga membuat pemilih yang datang ke TPS menjadi tertawa dan terheran-heran.

"Kok sempat-sempatnya menggunakan kostum seperti film India Mahabrata," ujar salah seorang masyarakat yang memberikan hak pilihnya, kemarin.

Belum lagi, ditambah dengan keramahan petugas PPS yang ada di TPS 14. mereka selalu menyambut kedatangan pemilih dengan senyuman. sehingga, suasana menjadi lebih nyaman dan lebih akrab.

Mereka juga memberikan perlakuan istimewa untuk pemilih yang berusia lanjut, mereka langsung didampingi sambil dituntun. setelah melakukan pencolosan, pemilih diminta untuk mencelupkan salah satu jari ke petugas yang juga menggunakan kostum Mahabharata.

Bukan sekadar kostum, mereka juga menyediakan minuman gratis bagi pemilih. di sebuah pojok disediakan tiga termos berisi kopi dan teh hangat yang disiapkan untuk pemilih. "yang ingin ngopi silahkan memilih kopi. kalau mau teh juga boleh," ucap Agus Sukarno, kepala Dusun (Kasun) Beteng yang rumahnya di tempati TPS dengan kostum unik ini.

Agus mengatakan, pihaknya memang sengaja melakukan aksi ini. hal ini untuk menarik minat warga untuk bisa hadir ke TPS, guna menentukan pilihannya daam pilgub kali ini. kostum yang digunakan ini memang bertema kolosal kerajaan.

Pihaknya mengaku terinspirasi dari cerita Mahabharata. "tujuan dari kostum unik ini selain untuk merangsang warga di TPS, juga ikut melestarikan budaya bangsa, " ujarnya.

Sementara ketua KPPS TPS 14, Nunuk Marbuah menambahkan, jika kostum ini sengaja dilakukan pihaknya yakni unutuk mendukung Desa Sidomekar. "Desa Sidomekar ini juga sedang menggalakan atau menggiatkan menjadikan desa inimenjadi desa wisata," jelasnya.

Sementara itu, Sugeng Priyadi, Kades Sidomekar mengatakan, ini  merupakan salah satu upaya dari warga, terutama petugas KPPS dalam rangka meningkatkan hak pilihnya dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur.

"ini hanya untuk menarik simpati agar warga yang mempunyai hak pilih bisa hadir ke TPS," terangnya.

Dia menjelaskan, ini merupakan pakaian tradisional yang biasa di gunakan dalam film Mahabharata. namun, untuk mendapatkannya tidak sulit bagi warga sekitar. "kostum ini memang sudah dimiliki warga Sidomekar, dan dibikin sendiri," pungkasnya. (mgc/hdi)

SUMBER : JP-RJ 28 JUNI 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KREATIFITAS WARGA DESA SIDOMEKAR UBAH PASAR KUMUH JADI MURAL

Ini Strategi Untuk Memikat Pembeli Datang ke Sini Awalnya, hanya sebuah pasar Krempyeng yang kumuh di dalam gang. namun, sejak April pem...