Rabu, 31 Oktober 2018

SAFINDA, KELOMPOK IBU-IBU YANG NGAJI DI KERETA API

Misi Kami Agar Membaca Alquran Seperti Baca Koran

mengaji bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Inilah yang dilakukan kelompok Ngaji di Kereta (Ngaret). Mereka memaksimalkan waktu untuk mengaji dalam perjalanan banyuwangi-Jember di kereta Api (KA)Pandanwangi.

WAWAN DWI SISWANTO

IDE beribadah kreatif tersebut dilakukan kelompok program pelatihan Terjemahan Alquran (PPTQ) Safinatul Huda (Safinda) di Banyuwangi Ahmad Zakaria, salah seorang ustad yang menjadi instruktur PPTQ Safinda Banyuwangi mengatakan, perjalanan mengaji di kereta adalah langkah agar umat muslim bisa mengaji di mana saja dan kapan saja.

Dia mengaku, ada persepsi di masyarakat mangaji itu harus di dalam ruangan seperti masjid dan rumah. padahal, setiap perjalanan seperti dikereta juga bisa melakukan aktifitas mengaji.

Misi pengajian di Safinda, menurut Zakaria, adalah mendapatkan masyarakat dengan ALquran. karena itu, para jamaah berasal dari berbagai latar belakang usia, profesi, dan ormas. Mereka mengembangkan metode untuk orang dewasa yang belum bisa membaca Alquran agar lebih cepat menguasai. Selain itu, bagi yang sudah mampu membaca, mereka diajak memahami arti Alquran. "Misi kami adalah membaca Alquran bisa seperti baca koran," ujarnya.

Dengan menyasar masyarakat secara luas, kegiatan di Safinda diisi dengan konsultasi atau tanya jawab masalah fiqih di kalangan jamaah. selain beragam latar belakang profesi, anggota kelompok itu terdiri atas berbagai macam ormas. mulai NU, Muhammadiyah, persis, hingga Al-Irsyad. keragaman tersebut mendorong kajian figh dilakukan secara terbuka.

"Ketika ada jamaah yang bertanya pertanyaan figh, kami berikan berbagai macam alternatif pendapat figh. Jadi, jamaah bisa lebih leluasa memilih dan dewasa dalam beragama," ujar alumnus Pondok Pesantren Langitan, Tuban, itu.

Setelah sampai di stasiun Jember, para jamaah PPTQ Safinda Banyuwangi langsung bertolak ke Masjid Baitul Amien, Jember, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari stasiun. (wah)

SUMBER : JP-RJ 30 APRIL 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KREATIFITAS WARGA DESA SIDOMEKAR UBAH PASAR KUMUH JADI MURAL

Ini Strategi Untuk Memikat Pembeli Datang ke Sini Awalnya, hanya sebuah pasar Krempyeng yang kumuh di dalam gang. namun, sejak April pem...