Kamis, 17 Januari 2019

WAHYU ELMA NAFAN, INISIATOR MUKENA BERSIH JEMBER

Keliling Cuci Mukena meski Sering Ditolak Masjid

Mukena yang disediakan masjid kadang sudah tidak layak pakai atau kotor. inilah yang menggerakkan Wahyu Elma Nafan untuk membuat gerakan Mukena Bersih Jember. agar mukena di masjid bisa tetap terjaga kebersihan dan kenyamanan.

RANGGA MAHARDIKA, Jember

WAHYU Elma Nafan, 30, ibu muda yang juga seorang notaris ini tidak menyangka jika kegiatan ynag dilakukannya selama setahun terakhir diapresiasi banyak orang. sebab, sebenarnya yang dilakukannya hanyalah hal sepele yang bisa dia lakukan, dan berharap bisa memberikan manfaat untuk orang lain. hanya itu.

Termyata, meskipun dianggap sepele, namun yang dilakukannya membuat banyak pihak terenyuh. ibu dari Sultan dan Aisyah ini mendirikan Gerakan Mukena Bersih Jember. yakni gerakan sekelompok orang yang peduli unutuk mencuci dan membersihkan mukena yang ada di masjid-masjid danmusala di Jember.

Elma, panggilan akrabnya mengatakan, sebenarnya tidak ada niat untuk melakukan gerakan ini. "Semua awalnya karena kerjaan saya kan notaris.

Jadi banyak mobile," jelasnya. sehingga,dia pun harus banyak melakukan iabadah salat luar rumah, yakni di mana pun lokasi yang ada masjid dan musala.

Saat salat inilah, dirinya yang tidak selalu membawa mukena kadang dibuat kaget dengan keadaan mukena di masjid yang didatanginya. "bahkan, pernah mampir ke masjid pinggir jalan raya di Jember. malah tidak ada mukena sama sekali," ucapnya.

Padahal, di masjid itu ada anak-anak sedang TPA (Tempat pendidikan Alquran), tetapi tidak ada mukena. akhirnya, sejak pengalaman setahun lalu itu, dia pun sadar dan ingin membuat gerakan membersihkan mukena.

Selain membersihkan mukena, dirinya juga berharap berbagai kebahagiaan. denagn mukena bersih, maka masyarakat yang menggunakan akan senang. "masak mengkritisi tapi tidak melakukan apa-apa. anggap sebagai tabungan akhirat," jelasnya.

Namun, niat baik tidak selamanya diartikan baik oleh pihak lain. dirinya mengaku, untuk mengawali gerakan ini bukan hal yang mudah. "awalnya ada masjid yang menolak, namun setelah dijelaskan dengan baik akhirnya M. Nafan dan Rini Endah Patmarsih ini. Atau, ada alasan ahwa di masjid sudah ada manajemen kebersihan sendiri.

Oleh karena itu, dalam melakukan gerakan ini dia membagi menjadi dua program. "ada dua macam, yakni mukena bersih amanah dan mukena bersih hibah," tutur Elma, kemarin.

Mukena bersih amanah adalah kegiatan secara aktif mendatangi setiap masjid yang tidak memiliki manajemen atau jasa untuk kebersihan mukena. oleh karena itu, Elma secara sukarela memberikan layanan mencuci mukena di masjid tersebut.

"Kalau yang aktif ini, kami ambil dan cuci setiap tiga hari atau seminggu sekali," tutur perempuan kelahiran Jember, 27 Juni 1987 silam ini.

Perempuan lulusan S2 Kenotarian Universitas Airlangga dan S1 Fakultas Hukum Universitas Jember ini, sengaja mendatangi satu persatu masjid, dan mengambil mukena yang kotor dari masjid tersebut. "Ya kemudian dicuci. dan ketika kering dikembaliakn lagi ke masjid," ucap istri Bagus Darmawan ini.

Sementara yang pasif atau mukena bersih hibah, biasanya sudah ada pihak manajemen masjid yang mengelola kebersihan di sana, termasuk dalam kebersihan mukena. sehingga, ELma hanya memberikan mukena kepada masjid tersebut dan yang mecuci langsung dari pihak masjid. untuk hal ini, dia menyisihkan sedikit dari pendapatannya untuk memebeli mukena. "setiap masjid 2-4 mukena," jelasnya.

Sejauh ini, semua dilakukannya sendiri dalam merawat cukup banyak mukena masjid di Jember. jika kemudian ada orang lain yang rela untuk ikut mencuci, maka amanah itu diserahkan kepada orang tersebut. asalkan mukena bisa tetap bersih.

Menariknya, dirinya memiliki ciri khusus mukena yang dihibahkan. "gerakan dan bantuan lain yang sama mungkin banyak, tapi mukena bersih Jember memiliki ciri khas," tuturnya.

Dengan memberdayakan penjahit setempat, dirinya memberi motif Suwar Suwir pada setiap mukena yang akan dihibahkan. (mgc/hdi)

SUMBER : JP-RJ 3 JUNI 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KREATIFITAS WARGA DESA SIDOMEKAR UBAH PASAR KUMUH JADI MURAL

Ini Strategi Untuk Memikat Pembeli Datang ke Sini Awalnya, hanya sebuah pasar Krempyeng yang kumuh di dalam gang. namun, sejak April pem...