Optimalkan Barang Bekas Jadi Desain Interior yang Cantik
Usaha yang tujuannya baik akan berdampak baik. Konsep inilah yang dikembangkan Yenis Pratiwi. Ibu rumah tangga ini mampu menyerap tenaga kerja orang kampung dan mampu menyulap botol miras bekas jadi desain interior.WAWAN DWI SISWANTO, Sumbersari
MENCARI kediaman Yenis Pratiwi kini semakin mudah. jika sulu pernah mengontrak di kawasan Sumber Alam, berlanjut masuk dari blok ke blok perumahan. saat ini rumahnya tepat di jalan utama Perum Puri Bunga Nirwana, sumbersari.
Berawal dari kontrak dengan suaminya untuk berhenti kerja, Yenis tetap punya konsep bagaimana perempuan ini tetap berdaya dengan tugas utamanya segabai ibu rumah tangga. jalan usaha ynag dikerjakan di rumah itulah pilihannya.
Punya saudara berprofesi perias dan melihat kondisi anak tetangga, anak yang carut-marut dan tidak meneruskan sekolah, dia ingin memperkerjakannya.
Salah satunya, usaha yang menyerap tenaga kerja rumahan, seperti suvenir pernikahan. "Awalnya ya ibunya dulu jadi pembantu. kemudian, anaknya mulai mau membantu kerja buat suvenir," ungkapnya.
Setelah pindah dari perum Sumber Alam ke Puri Bunga Nirwana, hati Yenis kembali terketuk. kampung yang dekat perumahan itu masih banyak pernikahan dini. "ini masih kota dan dekat kampus. anak-anak perempuan di perkampungan masih banyak yang nikah usia dini.umur 14 tahun atau lulus SD masih ada yang dinikahkan," imbuhnya.
Memakai metode mencari pembantu dari perkampungan dan selanjutnya mempekerjakan pemuda setempat dilakukan lagi. Yenis mengaku, pernikahan usia dini harus diminimalisasi. dia yang menikah di usia 23 tahun saja banyak gelombang yang harus dilalui.
"Nikah itu tidak hanya membuat anank saja. tetapi bagaimana membangun keluarga dan mendidik anak nanti seperti apa," ujarnya.
Pernikahan usia dini secara medis juga tak dianjurkan. sehingga, menurutnya, cara untuk membuat perempuan usia dini tak segera menikah adalah membuat lapangan pekerjaan. "Mengubah pola pikir masyarakat agar tak menikahkan anak usia dini ini sulit. caranya lewat mempekerjakan mereka," katanya.
Walau niat baik untuk meredam pernikahan dini belum tentu diterima oleh masyarakat. Yenis diterima oleh masyarakat. Yenis pernah dibenci karena dianggap orang yang menghalangi nikah.
"Ya sering kali karyawan itu lari ke sini, tidak ingin nikah cepat-cepat," katanya. cara agar tidak dibenci, tambah dia, sering main ke rumah karyawan. "kalau nggak ada kerjaan, main kerumah karyawan," tambahnya.
Menurut Yenis, perempuan semakin berdaya membuat mereka berpikir luas dan membuat laki-laki luluh. perempuan yang membuka usaha bernama Inez Galeri ini juga menyerap karyawan dari anak jalanan dan suka mabuk. tetapi, mereka membaik. perempuan dua nak ini mengaku mulai merambah bisnis desain interior rumah. inspirasinya tak lain dari pegawainya.
Memanfaatkan limbah potongan kayu yang melimpah dari perkampungan menjadi tulisan pernah-pernik hiasan dinding. Paling menarik adalah memanfaatkan botol miras dan gelas tak layak pakai desain decopage.
Botol miras yang selama ini hanya dipakai untukpenjual bensin eceran, disulap Yenis jadi barang hiasan istimewa. memakai metode deco page, yakni tisu bergambar yang ditempel ke botol dan selanjutnya di lem membuat nilai seni berbeda. harga botol yang hanya ratusan rupiah, lewat sentuhan Yenis bisa capai ratusan ribu.
Tak jarang, gelas-gelas yang tak terpakai oleh tetangga bisa diberi sentuhan deco page jadi barang yang sayang untuk dibuang. usaha perempuan asal Banyuwangi ini membuktikan bahwa ibu rumah tangga bisa berkarya. bisa jadi perempuan berdaya untuk suami dan keluarganya. (dwi/mgc/hdi)
SUMBER : JP-RJ 20 MEI 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar