Selasa, 13 November 2018

MELIHAT AKTIVITAS PENGGEMAR IKAN KOI DI JEMBER


Bikin Club, Ingin Jadikan Jember Sentra Koi

Ikan koi ikan digemari. Rumah tangga hingga hotel, banyak yang memajang koi sebagai hiasan. Bahkan kini muncul klub penggemar koi Jember.

WAWAN DWI SISWANTO, Tegal Boto.

HIJAUNYA kawasan Universitas Jember (Unej) membuat banyak orang ingin menghasbiskan Ahad paginya di kampus negeri itu. Ada yang ingnin berolahraga, juga sekadar duduk manis menikmati segarnya udara.

Namun ada satu tempat yang menarik perhatian. Yakni di halaman Lembaga Penelitian Universitas Jember (Unej). Di biru yang dijadikan tikar. Ada juga tiga bak kolam portabel yang terbuat terpal berwarna biru.
Rupanya, lokasi itu jadi ajang para pecinta ikan hias untuk berlomba. Lomba ikan koi tepatnya.

Tikar dari terpal berwarna biru itu berjajar puluhan ikan koi yang terbungkus plastik. Para penghobi koi dan masyarakat umum tampak kagum dengan keindahan koi, saat pembungkus plastik berisi koi tersebut di tempatkan ke baskom berisi air.

Warna ikan itu terlihat jelas, ada paduan putih merah, putih merah kuning, hingga kuning merah. "Bak (baskom,red) ini untuk penjurian, jadi bisa terlihat jelas warnanya, dan panjang ikan," ucap Ahmad Fauzi Ketua Jember Koi Club.

Jember Koi Club ini berdiri tahun 2016. Dia mengaku, berdirinya komunitas tersebut berawal banyak yang memelihara ikan koi di Jember. Baik perorangan yang dipelihara di rumahnya hingga di hotel.

"Sebenarnya di Jember ini banyak yang suka, tapi rata-rata mereka tidak tahu di mana tempat sharing. Sehingga kami membuat wadah lewat Jember Koi Club," katanya. Sekarang angotanya sudah sampai ratusan. Tapi yang aktif sekidar 30 orang.

Fauzi menjelaskan, ikan koi adalah ikan yang berasal dari jepang dan sudah lama jadi ikan hias primadona. Bahkan, banyak orang percaya memlihara ikan koi itu menambah hoki. "Ada yang percaya pelihara koi itu buat hoki. Beberapa kalangan juga percaya membuat usia tambah panjang," imbuhnya.

Pria 44 tahun ini mengatakan, berdasarkan rekor usia ikan koi itu mencapai 200 tahun. "koi tertua itu diberi nama Kanoko dan sekarang usianya capai 200 tahun," paparnya.

Baginya, logika pelihara ikan koi bisa panjang usia dan membawa hoki, lantaran memelihara koi ini sama dengan memelihara keseimbangan air. "Tidak hanya butuh air bersih saja. Tapi air yang memenuhi ekosistem. Kadar PH air bagus, kandungan aoksigen, nitrat, dan lainnya," ujarnya.

Lewat mengelar lomba semacam ini, tujuan Fauzi dan Jember Koi Club tidak hanya bagus-bagusan semata. Tapi ada tujuan lebih besar, yakni ingin Jember jadi sentra ikan koi.

"Selama ini Jember ini jadi penonton atau konsumen ikan koi. Jika Jember jadi sentra koi. maka kelestarian air terjaga dan memutar roda perekonomian masyarakat," tambahnya.

Fauzi menjelaskan, Jember ini punya alam yang bagus. "Air suhu, dan cuaca sangat mendukung untuk perkembangbiakan koi," imbuhnya. Selama ini sentra penghasil koi ada di Blitar, kediri, sukabumi, dan tulungagung.

Untuk mewujudkan cita-cita Jember sebagai penghasil koi nasional akan gandeng Lemlit Unej, Perikanan Jember, Dinas Pariwisata Jember, Bapekab, dan para pelaku koi. (dwi/hdi)

SUMBER : JP-RJ 10 MEI 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KREATIFITAS WARGA DESA SIDOMEKAR UBAH PASAR KUMUH JADI MURAL

Ini Strategi Untuk Memikat Pembeli Datang ke Sini Awalnya, hanya sebuah pasar Krempyeng yang kumuh di dalam gang. namun, sejak April pem...